AlbumJadul

Friday, June 29, 2007

Strategi Menembus Dunia Kerja

Yap hanya sebuah pandangan yang mungkin kita juga akan mengalaminya atau bahkan sedang mengalaminya. Dimana transisi dari dunia kampus ke dunia kerja yang berisikan Idealita, Teori, Akademik, Kekeluargaan, Kebebasan, ‘Molor’ dalam waktu berubah menjadi Realita, Praktek Konkrit, Profesi, Deal by deal, Aturan main, Tepat waktu dan lebih kearah Individual performance. Ya proses transisi ini semua memang memerlukan proses. Bisa jadi 1 bulan, 2 bulan, atau ada yang lebih dari 1 tahun.
Namun hal tersebut janganlah menjadi momok yang terlalu dibuat berat...apalagi bagi yang kena sindroma “fresh graduate” dimana ketika memasuki dunia kerja akan mengalami momok :
Belasan kirim lamaran, nggak pernah dipanggil
Beberapa kali dipanggil : gagal psikotest (kiat menghadapi psikotest)
Gugur gara-gara interview

Oleh karena tu hendaknya kita memiliki pengetahuan serta mengembangkan sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menembus dunia kerja tersebut. Adapun hal-hal yang mungkin bermanfaat diperhatikan ketika memasuki dunia kerja antara lain :

Trends dalam Dunia Kerja
Dengan mengetahui kondisi yang terjadi pada dunia kerja saat ini meliputi harapan, kebutuhan serta tuntutan yang harus dipenuhi oleh para pencari kerja. Sehingga kita dapat diharapkan mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang mendukung diri kita untuk diterima dalam kondisi dunia kerja saat ini dan masa yang akan datang. Nah seperti lahan kesehatan tak akan surut diterjang ekonomi....jadi OPTIMISLAH.....perbaikan dari sisi penghargaan “salary” pasti akan membaik.


Self Asessment
Kemudian berlanjut ke area personal, dimana dengan menyadari kondisi personal saat ini yang meliputi kemampuan, minat dan bakat serta prestasi yang telah diraih selama ini. Karena hal tersebut akan mempengaruhi peluang serta pilihan karir/pekerjaan selanjutnya. Nah bagi teen FIK'ers peluang bisa di Kesehatan atau bahkan Non Kesehatan. Semua bisa dilihat. Mungkin sebagai contoh kaau kita suka sekali dengan praktek klinik dan suka dengan merawat klien maka area kerja mungkin cocok di RS.......Sedangkan bagi yang senag dimasyarakat atau kantoran bisa bekerja di LSM ataupun birokrasi pemerintahan sebagai honorer


Memilih Pekerjaan dan Karir
Nah setelah mengetahui dan menyadari kondisi diri dan tuntutan dunia kerja, maka kita mulai akan bisa mereview lagi untuk memilih pekerjaan dan karir yang sesuai pada saat ini dan masa yang akan datang. Pemilihan tersebut didasari dengan kondisi yang mengikutinya, serta pentingnya perencanaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Nah sudahkah kita membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang.....???


Menghadapi Psikotes & Memenangkan Interview
Nah kalau hal ini lebih kearah pengalaman dan kejelian kita membaca situasi...banyak referensi juga yang membahas ini. Kita bisa menimba ilmu dengan membaca banya referensi psikotes ataupun share dengan yang telah bekerja.

Yang terakhir adalah selalu buka Pintu-pintu Lowongan Pekerjaan
1.Iklan di koran
2.Iklan di internet : Job search from the web(daftar job search from internet)
3.Rekomendasi / referensi : teman, saudara, millis, dosen, alumni
4.Carrerr centre / consultant
5.Rekruitmen kampus
6.Follow up Kerja Praktek


Yup semoga bisa bermanfaat bagi siapa saja terutama FIK'ers

Tuesday, June 26, 2007

Ketika Profesionalisme Keperawatan Terancam

Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah “body of knowladge' yang jelas. Profesi Keperawatan memiliki dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal ini menyebabkan Profesi Keperawatan selalu dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia dalam upaya meningkatakan profesionalisme Keperawatan agar dapat memajukan pelayanan masyarakat akan kesehatan di negeri ini.1

Berdasarkan pemahaman tersebut dan untuk mencapainya, dibentuklah suatu Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan, yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatakan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dalam melaksanakan hal ini tentunya dibutuhkan sumber daya pelaksana kesehatan termasuk di dalamnya terdapat tenaga keperawatan yang baik, baik dalam kuantitas maupun dalam kualitas.

Saat ini, di Indonesia pendidikan Keperawatan masih merupakan pendidikan yang bersifat vocational, yang merupakan pendidikan keterampilan, sedangkan idealnya pendidikan Keperawatan harus bersifat profesionalisme, yang menyeimbangkan antara teori dan praktik. Oleh karena itu diperlukan adanya penerapan Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan, yaitu dengan didirikannya lembaga-lembaga Pendikan Tinggi Keperawatan. Hal ini telah dilakukan oleh Indonesia dengan membentuk sebuah lembaga Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dimulai sejak tahun 1985, yang kemudian berjalan berdampingan dengan pendidikan-pendidikan vocational.

Selanjutnya, dalam perjalanan perkembangan keprofesionalismeannya, ternyata keprofesionalismean Keperawatan sulit tercapai bila pendidikan vocational lebih banyak dari pada pendidikan yang bersifat profesionalisme, dalam hal ini pendidikan tinggi Keperawatan. Oleh karena itu, diperlukan adanya standarisasi kebijakan tentang pendidikan Keperawatan yang minimal berbasis S1 Keperawatan.

Terkait hal tersebut, Direktorat Pendidikan Tinggi mengeluarkan SK No 427/ dikti/ kep/ 1999, tentang landasan dibentuknya pendidikan Keperawatan di Indonesia berbasis S1 Keperawatan. SK ini didasarkan karena Keperawatan yang memiliki “body of knowladge” yang jelas, dapat dikembangkan setinggi-tingginya karena memilki dasar pendidikan yang kuat2. Selain itu, jika ditelaah lagi, penerbitan SK itu sendiri tentu ada pihak-pihak yang terkat yang merekomendasikannya, dalam hal ini yakni Departemen Kesehatan ( DepKes) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jika dilihat dari hal ini, maka dapat disimpulkan adanya kolaborasi yang baik antara Depkes dan PPNI dalam rangka memajukan dunia Keperawatan di Indonesia.

Namun dalam kenyataannya tidaklah demikian. Banyak sekali kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Depkes yang sangat merugikan dunia keperawatan, termasuk kebijakan mengenai dibentuknya pendidikan Keperawatan DIV di Politeknik-politeknik Kesehatan (Poltekes), yang disetarakan dengan S1 Keperawatan, dan bisa langsung melanjutkan ke pendidikan strata dua (S2) dan juga. Padahal beberapa tahun lalu telah ada beberapa Program Studi Ilmu Keperawatan di negeri ini seperti PSIK Univesitas Sumatera Utara dan PSIK Universitas Diponegoro yang telah membubarkan dan menutup pendidikan DIV Keperawatan karena sangat jelas menghambat perkembangan profesi keperawatan. Selain itu masih beraktivitasnya poltekes-poltekes yang ada di Indonesia sekarang ini sebetulnya melanggar hukum Sistem Pendidikan Nasional yang ada tentang pendirian Poltekes, yakni Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Kedinasan, di mana pendirian Poltekes yang langsung berada dalam wewenang Depkes bertujuan dalam rangka mendidik pegawai negeri atau calon pegawai negeri di bidang kesehatan, sehingga setelah lulus, lulusan-lulusan Poltekes tersebut akan langsung diangkat menjadi pegawai negeri. Sedangkan saat ini, Poltekes bukan lagi merupakan Lembaga Pendidikan Kedinasan, sehingga para lulusannya tidak lagi mendapat ikatan dinas menjadi pegawai negeri. Oleh karena itu seharusnya Poltekes-poltekes yang sekarang ada ini tidak dapat lagi melakukan aktivitasnya memberikan pendidikan keperawatan.

Selain itu akhir-akhir ini Depkes telah membuat kebijakan yang mengghentikan utilisasi S1 Keperawatan, dan walaupun masih ada, mereka dijadikan perawat-perawat S1 yang siap dikirim ke luar negeri. Hal ini bertujuan untuk ”menggoalkan” DIV Keperawatan.

Sesungguhnya, sistem pelayanan kesehatan seperti apa yang akan diterapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Depkes di negeri ini ?

Apakah dibalik semua alasan sistematis yang disampaikan dalam membentuk pendidikan DIV Keperawatan sebetulnya alasan utamanya adalah karena Depkes tidak mau mengalami kerugian jika sampai Poltekes-poltekes yang ada tidak dapat berfungsi lagi ?

Pendirian S1 Keperawatan merupakan rekomendasi dari Departemen Kesehatan, tapi mengapa justru dalam kenyataannya S1 keperawatan dimatikan utilisasinya ? Di mana letak kelogikaannya ?

Perawat-perawat S1 yang dihasilkan dimana tenaga-tenaga mereka sangat dibutuhkan di negeri ini dikirim ke luar negeri, tetapi untuk perawat di negeri sendiri “cukup” dengan pendidikan vocational saja. Kebijakan seperti apa ini ? Akan dibawa ke mana dunia pelayanan kesehatan di negara kita ini ?

Hal ini tentu saja sudah sangat keterlaluan. Profesi Keperawatan secara sedikit demi sedikit melalui cara-cara yang sistematis dibawa pada jurang kehancuran. Tentunya kita sebagai calon-calon perawat profesional di masa depan tidak akan membiarkan profesi kita tidak dihargai di masa depan dan pelayanan kesehatan yang diterapkan sangat jauh dari pelayanan kesehatan standar yang seharusnya didapat oleh bangsa ini. Lalu langkah apa yang akan kita tempuh ?



1 Pers release Aksi Penolakan D IV Keperawatan di Semarang, 9 juni 2007



2 Bapak Hadi, S. Kp, M. Kp , Ketua Departemen Politik dan Hukum PPNI Pusat

Wednesday, June 20, 2007

Lowongan Kerja lagi

1. PT Sentra Medika International
Dibutuhkan Segera
SMI adalah sebuah klinik umum terkemuka dengan belasan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. SMI berpusat di daerah Menteng, Jakarta Pusat, dengan pelayanan medis bertaraf Internasional.

Nursing Staff
(Jakarta Raya - Jakarta)

Requirements:
* Wanita
* Berusia antara 20-30 tahun
* Pendidikan minimum D3 Degree
* Lancar berbahasa MANDARIN
* Memiliki pengalaman lebih diutamakan
Kirimkan Aplikasi surat lamaran beserta CV anda ke:
smi_recruitment@yahoo.co.id

2. Sebuah Rumah Sakit Ibu & Anak yang baru berdiri berlokasi di Jakarta Selatan membutuhkan tenaga kerja untuk posisi tersebut dibawah ini.
Perawat
(Jakarta Raya - Jakarta Selatan)
Requirements:
* Candidate must possess at least a Associate Degree in Nursing or equivalent.
* Required language(s): Bahasa Indonesia, English
* Applicants must be willing to work in Jakarta Selatan.
* Applicants should be Indonesian citizens or hold relevant residence status.
* Fresh graduates/Entry level applicants are encouraged to apply.
* Full-Time positions available.
http://jobstreet.com

R & D Manager
(Jakarta Raya)

Requirements:

* Male/Female, University graduated (Pharmacy)
* Pleasant personality with leadership qualities
* Good Interpersonal & communication skill
* Fluently communicate in English language (Verbal & Written)
* Ability to interact in multi-fuctional setting, positive work attitudes as team player
* Experience in the same position at least 2 years
* Experiences: Providing plan, budget and manage the implementation of New Product development (Formulation and Analytical Method), Intepret the need of and providing information required by the Health Authorities, Have capabilities & knowledge regarding current GMP, GLP, EHS, ASEAN Commercial batches), Tracking record in implementing the plan

If you do think you are the right person and have great motivation for this position, please "click here to Apply" button below for JobStreet Member to sent your application letter, CV and Latest photograph
http://jobstreet.com


3. PT Pathlab Indonesia
Kesempatan Besar
Kami perusahaan laboratorium terbesar di Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia) bergerak di bidang pemerikasaan tes darah dan berbagai layanan kesehatan. Sejalan dengan pengembangan perusahaan di Indonesia, kami membuka kesempatan untuk posisi:

Healthcare Assistant / Counselor (Medan & Jakarta)
(Jakarta,Medan)

Requirements:
* Pendidikan D3 Analisa atau Perawat
* Memiliki pengalaman 3-4 tahun sebagai Marketing Executive atau Analis
* Mempunyai keahlian komunikasi dengan public yang professional
* Memiliki inisiatif dan proaktif dalam mencapai target sales
* Diutamakan Wanita yang dapat bekerja baik secara individual maupun team dan berpenampilan rapi
* Diharuskan memiliki kendaraan sendiri

Kami menawarkan gaji yang kompetitif, keuntungan medical, bonus prestasi dan pengembangan karir kepada kandidat yang terpilih.

PT. PATHLAB INDONESIA
Jl. Griya Utama Blok A No. 42, Sunter Agung
Jakarta Utara 14350 (Jakarta)
atau Jl. Gatot Subroto No. 113 Kel. Petisah Tengah
Kec. Medan Petisah - Medan 20112 (Medan)
atau email resume ke: cyong@pathlab.co.my dan felicia@pathlab.co.my

Sumber dari www.forummedika.com

Sunday, June 10, 2007

Carut Marutnya Sistem Pendidikan Profesi ini

Yah semakin padat sistem pendidikan kita(keperawatan). Padat akan menjamurnya Akper, STIKES(yang ada keperawatannya), FIK baru disana-disini yang mungkin dipertanyakan akreditasinya ataupun kualitas pendidikannya. Memang kalau dipandang dari sisi bisnis ini merupakan lahan bisnis yang cukup signifikan menghasilkan uang. Tapi…..
Kita belum selesai dengan menjamurnya akper dan STIKES tadi sekarang ditambah lagi D4 Keperawatan. Yah mau di taruh dimana itu lulusan nantinya....la wong yang akper dan S1 aja masih belum jelas posisinya dilahan praktek. Ditambah lagi lulusan D4...waduh profesi ini akan jadi hutan dimana hukum rimba akan berlaku. Siapa kuat dia yang menang. Dalam artian siapa yang mau kerja sesuai permintaan perusahaan/RS(kan biasanya mereka maunya gaji rendah...dan kontrakan sehingga bisa didepak sewaktu2 bila kitanya “perawat” macem2) yuk ayo gabung....yang gak mau ya dibelakang masih ngantri buanyak banget. Ya yang S1 biasanya milih2, DIII terima aja, D4 mau apa??? Heeee hanya opini lho.
Ya ini terstimulus dari beberapa fenomena. Pertama penulis melihat pengumuman pendaftaran D4 Keperawatan di salah satu PTS di Jakarta Timur, terus kasus temen Semarang dimana POLTEKES SEMARANG sudah membuka pendaftaran D IV, serta di daerah samarinda. Padahal sepertinya sejak lama PPNI telah menolak D4 Keperawatan karena akan menambah ruwet sistem profesi yang lagi digodok menuju hal yang lebih profesional.
Tapi sepertinya belum ada keberaniaan untuk mengatakan tidak. Ya karena perijinan pendirian itu kan bukan wewenang PPNI semata. DEPKES, DIKNAS juga berperan. Nah 2 lembaga terakhir inilah mungkin belum begitu paham impian PPNI yang melangit soal profesi keperawatan. Jadi tak satu persepsi tentang jenjang pendidikan keperawatan. So RUWET dan semakin Carut MaRUt dech.



....Ini hanya sebuah wacana,,,...solusi dan saran diserahkan ke persepsi pembaca...........
From MeditasiFIK_Pers...di www.friendster.com